Tetap Semangat, Walau Punya Keterbatasan
Yeremias Klau Anato Moreira --------------------- “ Hau waktu Mota sae ne , hau iha uma sorin ba”........Kata Bapak Yeremias, dengan menggunakan bahasa tetum Fehan wilayah Malaka, sambil duduk di tangga rumahnya **** Siang itu , cuaca mendung sedikit cerah di Besikama. Saya, Mintho, Vester, dan Ibu Linda dari ECHO sedang menuju desa Sikun, desa yang terparah kena hantaman banjir bandang pad 18 Februari malam lalu. Kototan sampah, batu dan lumpur yang menjadi dari sisa-sisa banjir itu membuat permukaan jalan di desa Sikun tak berbentuk. Banjir ini akibat dari meluapnya sungai Benenai karena inteistas cukup tinggi di Kupang, TTS , TTU dan Belu. Sungai benenai merupakan bagian hilir dari sungai-sungai besar dan kecil di tiga kabupaten. Setiba di Sikun kami berpapasan dengan Kepala Desa, dan Sekdes, sekita 15 menit berdiri di nangan jalan raya dan beriskusi dengan Kades kami menuju rumah Sekdes, Saat itu Bapak Desa akan mengikuti MUSRENBANG di Kantor Cam