Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Cerita Yang Tertinggal

Gambar
 Tulisan Inspirasi   (ANATO MOREIRA)   “ Kami mau pulang karena ingin berkumpul kembali dengan keluarga di sana”   sepenggal kalimat dari Bapak   Joao Pinto salah satu keluarga   yang juga pulang kembali ke Viqueque pada 29 November lalu.  Pernahkah anda merasakan bagaimana   tinggal di tempat pengungsian? Tinggal di barak-barak, rumah dan lahan seadanya   yang bukan milik anda? Masih pinjam pakai, kontrak sementara dan lain sebagainya. Perasaan tidak akan sama dengan mereka yang   memiliki rumah   sederhana tapi itu di lahan milik   sendiri yang aman, pasti akan terasa nyaman, ada akses air, sarana kesehatan yang berjalan baik,   dan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat. Kata orang di kamp “ buka moris ne’e tenki serviso”/ cari hidup itu harus kerja. Iya memang.. harus kerja.. kerja dan kerja, kalau tidak bekerja mau makan dari mana?, Tapi apakah anda merasa kerja di lahan sendiri yang baik, ataukah di lahan orang lain dalam posisi   sebagai Eks p

Membangun RADKOM-DRR di Malaka

Gambar
Anato Moreira Bersama CIS Timor Penulis di depan papan Visiblity Isu bencana di kabupaten Malaka , bukan sekedar isu belaka, pergulatan komunitas di Malaka khususnya di kecamatan Malaka Barat dan sebagai kecamatan Malaka tengah   adalah   kondis ril yang dialami oleh komunitas ini.   Bencana banjir yang terjadi di malaka dalam kurun waktu enam bulan musim penghujan membawa dampak   baik positif dan negatif. Positifnya adalah, mereka mendapatkan humusan tanah atau lumpur yang   datang dari wilayah hulu seperti Soe dan Kefa dimana bisa menyburkan tanaman jagung pada musim tanam ketiga   atau yang sering di kenal dengan bahasa lokal “Ahuklean”. Sisi negatifnya adalah , bencana tiap tahun yang melanda di besikama –Malaka selalu membawa korban materil ( rumah roboh, tanaman terendam air dan lumpur, perlatan rumah tangga, pakaian terhanyut banjir),   jalan-jalan tak berbentuk   yang menghambat arus transportasi masuk ke desa-desa . Tower Radio Komunitas Suara Ma

Refujiadus: Sira Nia Ka’an Tara iha Timor

“Maske tinan 14 ita fahe malu ho timor-oan be hela iha Indonezia (Timor Osidental) maibé ita sei konsidera sira hanesan timor-oan. Sira timor-oan nafatin. Ita tenki hare malu hanesan familia maun alin. Buat liu, liu ona, ita husik ba kotuk hanesan istoria ida. Maluk sira   iha ita nia sorin, sira mós ema timor-oan, sira nia ka’an (husar) tara (tau) iha rai Timor. Tan ne’e Timor ne’e sira nian mós, ita ninia relasaun familia metin nafatin.” (Prezidenti Taur Matan Ruak) Tuir dadus geral, la’os detailu, dadus istimasaun katak refujiadus timor-oan be hela iha Timor Osidental (Kupaun, NTT-Indonezia) mais ou menus pursentu 80 (80%) ema agrikultor, pursentu 10 funsionariu públiku (PNS, TNI, POLRI no pensiunistas), no pursentu 10 servisu privadu ka negosiantes. Tuir Anato Moreira   servisu ba ONG CIS Timor iha Kupaun-TTS Belu/Malaka/Betun informa katak total dadus refujiadus   maka oras ne’e sei hela iha Timor Osidental NTT hamutuk xefe familia 24.524 ho sura ema nia ulun hamutuk